Saat
remaja adalah masa transisi perubahan sikap dari masa kanak-kanak menuju
kedewasaan, tak pelak saat usia ini remaja sering terjebak dan salah
arah dalam melangkah. Selain itu, kadang di usia remaja kita sering terjerumus
dalam kebebasan dan bahkan tenggelam di dalamnya. Pada usia remaja pun
keingintahuan kita akan bertambah, termasuk dalam peranan teknologi.
Dewasa ini, para remaja mulai menggunakan teknologi
dalam berbagai hal. Hal ini membuat penggunaan berbagai alat komunikasi yang
canggih seperti smartphone di kalangan remaja, bukanlah hal yang aneh. Padahal
apabila ditilik lebih lanjut, penggunaan smartphone dikalangan remaja tidaklah
tepat sasaran.
Pada
dasarnya, smartphone didesain untuk memudahkan seseorang yang harus
beraktifitas dengan cepat ditengah sempitnya waktu dan padatnya rutinitas yang
mereka miliki. Namun, para remaja sepertinya belum memerlukan teknologi seperti
itu. Sebagian besar remaja pengguna smartphone belum siap menggunakan fungsi
smartphone dengan tepat.
Kebanyakan
dari mereka, menggunakan smartphone hanya karena gengsi dengan teman-temannya
yang sudah terlebih dahulu menggunakan smartphone, padahal mereka sebenarnya
belum terlalu membutuhkan fitur-fitur dalam smartphone tersebut.
Mereka
menggunakan smartphone sepanjang hari hanya untuk chatting tidak karuan,
membicarakan hal yang tidak penting, menggunakan waktu belajarnya untuk
membalas chat yang tidak penting. Hal ini menjadi semakin memprihatinkan,
ketika para remaja sibuk dengan orang-orang yang jauh dan acuh dengan orang
sekitar. Jika dibiarkan terus menerus, tentu saja hal ini akan memberikan
dampak yang negatif pada proses belajar mereka.
Smartphone
yang digunakan tidak hanya untuk berkomunikasi atau chatting saja, tetapi juga
sudah meluas hingga penggunaan media sosial pada kalangan pelajar. Sebut
saja, Friendster dan Facebook – yang sudah mulai ditinggalkan – kemudian ada
Twitter, Instagram, Path, dan masih banyak yang lain. Media sosial tersebut
mempunyai kemungkinan untuk memperluas jaringan pertemanan, mengunggah foto yang
menarik, atau menceritakan hal-hal atau aktivitas yang sedang dilakukannya. Hal
ini menjadi perhatian kita bersama, media sosial
pada handphone memberikan pengaruh yang sangat luar biasa.
Namun,
pada remaja masa kini, penggunaan media sosial kadang kurang tepat. Hal-hal
berikut yang biasanya dilakukan remaja pada media sosialnya.
- Media Sosial digunakan untuk hura-hura.
Seperti biasanya, pada usia remaja pun kita masih sering ada sikap anak-anak. Itulah yang membuat biasanya mereka menggunakan media sosial untuk bersenang-senang seperti untuk berkenalan dengan teman yang belum dikenal, hanya untuk eksis, dan juga ingin mencoba-coba hal baru. - Media Sosial sebagai media curhat.
Di saat remaja merasa bahwa dirinya tidak kuat untuk membendung perasaan dan juga ingin mencurahkan perasaan itu, media sosial-lah adalah salah satu tempat yang dituju. Di media itulah umumnya remaja mencurahkan isi hatinya tentang apa yang ia hadapi sekarang tentang permasalahan dirinya. - Media Sosial sebagai tempat pelampiasan emosi.
Sering kita mendapati adanya status-status yang berisikan umpatan atau luapan kemarahan dari seeorang. Selain itu, kadang sebuah status yang berisi sindiran, akan dibalas oleh yang merasa tersindir, dan menimbulkan perang kata-kata di media sosial. Kejadian semacam ini, biasanya terjadi karena kurangnya kontrol diri dan pengendalian diri pada remaja.
Banyak
pengaruh-pengaruh yang tidak baik di dunia maya jika tidak bisa memanfaatkan
media sosial dengan baik. Dengan demikian, aplikasi-aplikasi yang ada pada
teknologi smartphone banyak keuntungannya tetapi menyesatkan jika
kita tidak pintar-pintar untuk melihat sisi positifnya.
Fenomena
tersebut nyata di sekitar kita. Perkembangan teknologi memang
sangatlah baik, namun alangkah lebih baik kita gunakan teknologi tersebut
sesuai dengan kebutuhan kita, agar kita tidak terombang-ambing mengikuti tren
saja sehingga tujuan yang awalnya baik berubah menjadi buruk karena kita
menggunakannya secara tidak tepat.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar